KALTIMBEKEN.COM
Seputar Kaltim

Akademisi Unmul Nilai Program MBG Kurang Beri Ruang pada UMKM Lokal

Akademisi Universitas Mulawarman, Purwadi. (Foto: HO-DokumentasiPribadi/Kaltimbeken.com)

Kaltimbeken.com, Samarinda – Program Makan Bergizi (MBG) yang digulirkan pemerintah kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, kritik tertuju pada kurangnya perhatian program tersebut terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal, khususnya kantin sekolah.

Pengamat Ekonomi dari Universitas Mulawarman, Purwadi, mengungkapkan kekhawatirannya. Ia melihat adanya kesamaan antara situasi ini dengan permasalahan yang terjadi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Ketika masyarakat Kaltim ingin berpartisipasi dalam pembangunan IKN, mereka seringkali dihadapkan pada persyaratan yang sangat ketat, seperti sertifikasi. Hal serupa dikhawatirkan juga terjadi dalam program MBG, di mana UMKM lokal seperti kantin sekolah kesulitan untuk ikut serta,” ujar Purwadi saat dihubungi di Samarinda, Selasa.

Purwadi menyoroti persyaratan yang dianggap terlalu ketat dalam program MBG, yang menurutnya dapat menghambat partisipasi UMKM lokal. Selain itu, ia juga mempertanyakan transparansi dalam pengadaan bahan makanan untuk program MBG.

“Hingga saat ini, belum ada informasi yang jelas mengenai UMKM mana saja yang terlibat dalam program MBG. Kita tidak tahu dari mana asal bahan makanan yang digunakan, apakah berasal dari petani lokal atau dari supplier besar,” ungkapnya.

Purwadi menilai bahwa kurangnya transparansi ini membuat program MBG terkesan hanya sekedar formalitas. “Padahal, program ini bertujuan untuk memberdayakan ekonomi lokal. Namun, jika tidak ada keterlibatan UMKM lokal secara signifikan, maka tujuan tersebut sulit tercapai,” tegasnya.

Untuk mengatasi permasalahan ini, Purwadi menyarankan agar pemerintah dan Badan Gizi Nasional (BGN) mengadakan diskusi dengan para pengelola kantin sekolah. “Mereka perlu duduk bersama untuk mencari solusi yang terbaik, sehingga program MBG benar-benar memberikan manfaat bagi semua pihak, termasuk UMKM lokal,” ujarnya.

Purwadi berharap agar program MBG dapat dirancang dengan lebih inklusif, sehingga dapat memberikan kesempatan bagi UMKM lokal untuk tumbuh dan berkembang. “Kantin sekolah adalah salah satu pasar yang sangat potensial bagi UMKM. Dengan melibatkan mereka dalam program MBG, kita tidak hanya mendukung perekonomian lokal, tetapi juga memastikan bahwa siswa mendapatkan makanan yang bergizi dan sehat,” pungkasnya.

(Kb/Aul)

Related posts

26 Warga Bengkuring Samarinda Terserang Penyakit Akibat Banjir

kaltimbeken@gmail.com

RSUD IA Moeis Bidik Standar Internasional, DPRD Ingatkan Pentingnya Peningkatan Pelayanan

kaltimbeken@gmail.com

Citra Niaga Samarinda Bakal Ditata Ulang, Andi Harun: Tidak Ada Lagi Penyewaan Liar

kaltimbeken@gmail.com

Leave a Comment